Pada abad ke 21 tepatnya pada tahun 2013 bulan Desember. Terjadilah suatu peristiwa menegangkan, peristiwa itu yaitu mempertemukan antar kelas dengan lomba, yang diselenggarakan oleh Osis SMP Negeri 8 Yogyakarta. Ajang itu terdiri dari berbagai lomba, namun kelas kami lebih mengutamakan ajang futsal.Pada ajang futsal itu tim kami terdiri dari 7 orang, 5 orang tim inti,2 orang tim cadangan.
Pertandingan itu dimulai pada hari Jumat, namun pada hari Selasa beberapa dari tim kami melakukan latihan di SD Negeri Jetisharjo. Yang mengikuti latihan itu ada 5 orang yang terdiri dari: Aku,Hanif,Irsyad,Rakha,Oka.Latihan itu diadakan pada hari Selasa,17 Desember 2013.3 hari sebelum pertandingan dimulai. Kami berlatih dengan giat agar kita dapat memenangkan pertandingan futsal yang akan diselenggarakan pada hari Jumat, 20 Desember 2013. Awalnya yang mengikuti hanya 4 orang tanpa Oka, namun tiba-tiba di tengah latihan Oka datang. Kami pun melanjutkan latihan,tetapi karena waktu sudah siang, pintu gerbang sekolah ditutup,Oka pun pulang karena montornya tidak bisa keluar jika pintu gerbangnya ditutup. Kami latihan hingga sore dan kami pun berpisah dan pulang.
Setelah melewati beberapa hari latihan, tibalah pada hari Jumat dimana ajang pertandingan dimulai. Kami sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk memenangkan pertandingan, aku sudah siap dengan terus berlatih menggiring,menendang dll. Hingga pada saatnya tiba, pertandingan pun dimulai.Pertandingan telah dimulai hingga pada saat 1 pertandingan sebelum kami maju, hujan pun turun.Kami menunggu keputusan hingga dzuhur apakah pertandingan berlanjut atau tidak? hingga akhirnya pertandingan pun ditunda hingga besok Sabtu.
Hari Sabtu tiba, dimana seluruh siswa kelas IX ada acara yang disebut khataman Qur'an. Pada hari itu yang bertanding pada pagi hari adalah kelas VII dan kelas VIII. Kami kelas IX menunggu hingga acara khataman Qur'an selesai. Hingga akhirnya giliran kami bertanding pun tiba. Lawan dari kelas kami adalah kelas IX 2, pada saat permulaan pertandingan aku disuruh sebagai kiper kelas IX 5, aku pun langsung bersiap di posisi penjaga gawang. Semua telah dipersiapkan, kami pun optimis menang.
Pertandingan pun dimulai, Oka pun menendang pertama, namun bola masih melenceng dari sasaran.Kami pun sempat mendominasi di babak pertama, namun itu tidak membuahkan hasil. Bahkan di 1/2 babak yang pertama kamui sempat ditekan terus-menerus dari mereka. Aku sebagai kiper pun hanya bisa menyelamatkan gawang, hingga suatu kejadian dimana tim IX 2 mendapat corner, aku pun maju ke depan gawang. Hal ini hampir membuat kelas IX 5 kebobolan,tetapi dengan tangguhnya duet antara Dio dan Rio duo bek tangguh,pertahanan kami pun cukup susah untuk ditembus.Skor masih 0-0 hingga turun minum.
Babak kedua pun dimulai.Ada pergantian strategi di babak yang kedua ini, yaitu jika pada babak pertama kami lebih mendominasi, maka di babak kedua kami memilih untuk counter attack. Maka Irsyad atau yang disebut sebagai pencabut nyawa karena kepiawaianya dalam mencetak gol pu diturunkan sebagai striker, menggantikan Iklil sebagai SS. Wasit pun meniup peluit tanda babak kedua dimulai. Aji sebagai penendang pertama menendang dan goll!!!. Aku pun kaget bola hanya lewat di sisiku. Ada yang mengatakan itu gol, namun ada juga yang mengatakan itu tidak gol, karena bola memantul dari mistar ke garis gawang dibawah. Kami pun sewot, Oka pun langsung mengambil alih tonggak penyerangan, serangan bertubi-tubi namun semuanya gagal. Sempat Irsyad membuat peluang tapi itu digagalkan. Berbagai usaha telah kami lakukan untuk menang.
Hingga babak kedua berakhir skor tetap 1-0, Oka sebagai ketua kelas tidak terima dengan hasil yang kami dapatkan, dan mengajukan protes ke wasit, namun protesnya ditolak oleh wasit. Kami pun selesai dan berjabat tangan dengan pemain kelas IX 2, namun tidak untuk Oka dan Iklil, yang tampaknya menanam dendam terhadap pertandingan tersebut.
Hingga babak kedua berakhir skor tetap 1-0, Oka sebagai ketua kelas tidak terima dengan hasil yang kami dapatkan, dan mengajukan protes ke wasit, namun protesnya ditolak oleh wasit. Kami pun selesai dan berjabat tangan dengan pemain kelas IX 2, namun tidak untuk Oka dan Iklil, yang tampaknya menanam dendam terhadap pertandingan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar